"SUSAHH NYEEEETTTTTT!!!!!!"
Itu yang bakal keluar dari mulut saya pertama kali jika ada yang bilang sama saya :
"apa sih susahnya ngambil keputusan?"
..apalagi kl bilangnya sambil nyolot, "NYEETT!!"-nya mungkin akan saya pertegas.
Ada yang tidak sependapat?
... terserah.
Orang bebas kok punya pendapat masing-masing. Tapi bagi saya, mengambil keputusan adalah hal yang sangat sulit. Mungkin tidak selalu sulit ya, tapi sering kali -terutama untuk hal yang penting- mengambil keputusan menjadi hal yang sangat depresif untuk saya. Semakin penting keputusan yang harus saya ambil, semakin sulit untuk saya menentukan langkah mana yang harus saya ambil. Saya takut mengambil resiko. mungkin hal tersebut yang membuat saya seringkali terhambat untuk maju, taking chances.
Saya baru sadar akhir-akhir ini kalau keberanian mengambil keputusan itu adalah bagian dari jiwa leadership kita. dan jiwa leadership yang tinggi itu diperlukan banget untuk cari kerjaaaaaaaa....aaaaaaaaarrrrrrrrrrr... (mendadak stress....ehm, maaf intermezzo..). Anyway, karna tampaknya di setiap interview, para interviewer menginginkan calon pekerjanya adalah pribadi yang memiliki jiwa leadership yang tinggi, dan saya merasa tidak memiliki cukup jiwa leadership, maka saya mulai menilik-nilik. Apakah sebenarnya yang membuat saya seperti itu? apa yang sebenarnya membuat saya tidak bisa menjadi orang yang ada di depan, memimpin dan menjadi pengambil-keputusan?
Saya orangnya penakut, penakut banget. Bisa dibilang cemen kali ya. Kalo saya menghadapi sesuatu, selalu kemungkinan buruk dulu yang terbayang sama saya. mungkin hal itu yang membuat saya selalu mencari jalan aman, tidak berani mengambil kesempatan besar dengan resiko yang besar pula. Bukan bermaksut mau menyalahkan siapa-siapa, tapi tampaknya saya seperti itu karna mungkin dari kecil saya terbiasa berfikir kemungkinan terburuknya duluan. Orang tua saya seringkali menanggapi segala sesuatu dari segi negatifnya, seingat saya jarang sekali saya mendapat tanggapan positif dari mereka saat saya menyatakan sesuatu. Padahal pasti ada hal yang berharga dibalik kekhawatiran2 dan resiko2 yang mungkin akan dialami nantinya, yaitu PENGALAMAN.
Kurangnya pengalaman membuat saya semakin susah untuk mengambil keputusan. Ngambil jalan aman, membuat saya miskin pengalaman. Saya baru menyadarinya sekarang. Saat ini, mengambil kesempatan menjadi hal yang begitu berarti untuk saya. Terutama mengambil kesempatan untuk mengambil resiko, mengambil kesempatan untuk mendapatkan pengalaman. Baik itu pengalaman yang baik ataupun pengalaman yang buruk. Keduanya itu bisa membantu saya dalam tumbuh dan terbentuk menjadi seseorang yang saya inginkan. Bukan yang diinginkan orang lain.
Saya sangat sependapat dengan pendapat teman baik saya, Cicha, yang bilang kalo masing-masing manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Latar belakang dalam arti hal-hal yang sudah dilalui dan dialami, hal tersebut yang membentuk pola pikir masing-masing manusia di bumi ini. Hal tersebut yang melahirkan setiap individu di muka bumi ini yang sangat beragam. Maka, salah kah jika saya berpendapat : Benar dan salah dalam pola pikir masing-masing individu adalah relatif.
Saya, dengan kondisi diri saya yang saat ini adalah hasil dari apa yang telah saya lewati, hadapi dan alami. Kondisi dimana saya terlalu takut akan pendapat buruk orang lain, takut akan penilaian buruk orang lain. Dan saat ini saya sangat mengagungkan kebebasan untuk mengalami berbagai pengalaman untuk diri saya sendiri, untuk membentuk pribadi saya sendiri yang lebih siap untuk hidup mandiri, melupakan pendapat orang lain, tidak menghiraukan apa orang bilang tentang saya. Tapi apakah akan menjadi dosa besar, jika omongan orang yang saya tidak hiraukan adalah omongan orang tua saya sendiri? Apakah akan menjadi dosa besar, jika saya ingin mendapatkan pengalaman saya sendiri sedangkan orang tua saya selalu mendikte mana yang benar dan mana yang salah? ( no offence Ibu, Bapak, you're the best parent in anyworld, I do really love you).
My only wish in 2011 : I want to experience all the experiences that I could possibly have so in the future I can make my own decision. with no regret.
wish me luck guys.
and .. Happy New Year 2011 !
love this! good luck with 2011 ya:D apa kabar ri?
ReplyDelete